AMPM Radio OnAir Now

2010/06/17

Israel dan Kaum Yahudi diakhir zaman

Kemarin malam aku ke Giza, suasana biasa saja gak ada pengamanan super ketat, padahal di kawasan situ merupakan komplek kedutaan Israel berada. Hanya terlihat beberapa kompi keamanan bersenjatan beserta kendaraannya terlihat sedikit meningkatkan penjagaan di bawah apartemen dimana kedutaan Israel berada

Meski berjaga-jaga, aku dan Falah gak ditanyain (diintrograsi) soal pasport dsb seperti yang pernah terjadi saat Obama akan datang ke Kairo tahun lalu. Kami melintasi depan kedutaan Israel yang dipenuhi oleh personel kepolisian dengan mantap, santai tanpa beban dosa . Tak ada kecurigaan dari mereka terhadap kami yang malam itu sedang membawa tas

Kalau memang siaga satu, pasti mereka akan memeriksa kami, menggledah barang-barang kami. Mencurigai bawaan kami, siapa tahu isinya bom dll. Tapi syukurlah, malam itu lancar- lancar saja. Mungkin saja aparat keamanan punya indera ke tujuh yang mampu menembus sekat- sekat tersembunyi atau punya penciuman luar biasa kalau yang kami bawa memang barang-barang bau yang hendak dibersihkan

Dubes Israel disini cukup cerdas menempatkan kedutaannya berada di tengah -tengah tempat tinggal penduduk. Mereka yang jelas punya alasan, bukan karena gak punya tempat, dana atau legitimasi dari penguasa. Mereka ku kira lebih mengedepankan faktor keamanan dan kenyamanan berada di tengah-tengah apartemen dari serangan-serangan kelompok garis keras atau orang-orang yang benci terhadap Israel untuk berpikir seribu kali kalau ingin menghacurkan kedutaan Israel

Iya hari-hari ini di belahan dunia memang sedang marak aksi demonstrasi mengutuk kekejaman Israel atas penembakan kapal pengangkut bantuan kemanusian Mer-C dari Turki itu termasuk di Mesir. Kabarnya sekelompok ikhanul muslimien Mesir berunjuk rasa di kawasan Husain. Sejumlah aktivis Mesir sebagaimana diwartakan media juga mengadakan demonstrasi di kawasan Ramsim mengutuk Israel. Tapi cukupkah Israel dengan kutukan? Membakar bendera?

Ada banyak kasus kemanusiaan korban kekejaman Israel sudah cukup menjadi bukti kalau negara Zionis itu perlu di tenggelamkan. Kutukan-kutukan itu kukira gak mempan untuk menghentikan Israel dari kebiadaan. Percuma kalau cuman mengutuk, sudah berapa banyak negara-negara dunia mengutuk kenyataannya pembantaian negara zionis itu masih tetap berjalan

Dan satu yang barangkali mengakhirinya kebiadaban Israel adalah dengan cara membumi hanguskan Israel dari ranah Palestina. Aku salut sama perdana menteri Turki Cecep Tayyib Erdogan atas sikap tegasnya kemarin yang mengeluarkan kedutaan Israel dari Turki. Bahkan tadi malam Erdogan menyatakan Israel sudah tidak ada lagi dalam kamus negara Turki

Iran apalagi, kebenjian kepada negara zionis gak bisa ditutup-tutupi dan sudah sejak lama Iran menyatakan perang dengan Israel bahkan sewaktu-waktu siap meletupkan rudalnya ke negera zionis itu. Ini aku setuju. Spekulasi awal dari Nejad kukira mendekati kongkrit daripada hanya kutuk-mengutuk

Karena kurang apa lagi Israel dapat julukan dari dunia, dari kutuk hingga negara biadap, anjing, gak punya perasaan dll tapi kenyataannya ya tetap saja seperti itu. Masih pede membantai warga Palestina

Jadi semestinya kata kutuk sekarang gak berlaku lagi. Yang kongkrit, segera di bom yang bersangkutan dengan mempertimbangkan aspek-aspek warga tak berdosa. Sebab asal tahu saja kalau hampir separuh warga sipil Israel sebenarnya tak menghendaki adanya keributan menahun oleh pemerintan Israel. Jadi menghabisi pemerintahan Israel, sekutunya dan kelompok ortodok Yahudi ku kira sangat tepat

Tapi sekali lagi kejadian Israel sudah menjadi agenda sejarah kelam dalam dunia Islam. Beberapa hadits yang masuk dakhil, maupun cerita-cerita israiliat banyak bicara soal kebiadaban Israel kelak termasuk musnahnya orang-orang Yahudi akhir zaman nanti

Jadi antar percaya atau gak berbicara masalah Israel gak terlepas dari masa akhir zaman.

0 comments:

Posting Komentar